lensanasional.com | Pacitan — Agenda budaya terbesar Kabupaten Pacitan, Festival Rawat Jagat 2025, resmi digelar hari ini, Sabtu, 22 November 2025, di Pendopo Kabupaten Pacitan. masyarakat, seniman, pelaku budaya, komunitas lingkungan, menyaksikan rangkaian prosesi, pertunjukan seni, dan ritual doa bersama yang menjadi ciri khas festival ini
Berakar dari Rawat Jagat pertama kali digelar pada 2022, diprakarsai oleh Yayasan Konsorsium Kangen Pacitan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Pacitan. Inisiatif ini muncul dari dorongan para seniman, budayawan, dan pemerhati lingkungan yang ingin menghadirkan ruang baru bagi masyarakat Pacitan untuk merawat seni tradisi, menjaga alam, dan memperkuat identitas kultural daerah.
Sejak pertama kali diselenggarakan, Rawat Jagat membawa misi utama: merawat bumi, menjaga keseimbangan alam, melestarikan seni tradisional, serta membangun kesadaran masyarakat terhadap kearifan lokal dan mitigasi bencana.
Dukungan kuat dari Pemerintah Kabupaten Pacitan sejak masa kepemimpinan Bupati Indrata Nur Bayuaji membuat festival ini tumbuh pesat. Dari sebuah gerakan budaya berbasis komunitas, kini Rawat Jagat berkembang menjadi agenda tahunan besar yang selalu mencuri perhatian publik dan wisatawan. Semua ini diramu dalam format festival yang inklusif dan meriah, namun tetap sarat makna spiritual serta filosofi kearifan lokal.
Gelaran festival budaya Rawat Jagat 2025 yang telah memasuki tahun ke empat tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Pacitan Gagarin Sumrambah, dengan mengusung Tema “Sluman Slumun Slamet”.
Gagarin menyampaikan bahwa tema tahun ini adalah "Sluman Slumun Slamet" sarat makna kearifan lokal Jawa. Filosofi tersebut menjadi pedoman dalam merawat budaya dan membangun Pacitan yakni mengharapkan bisa bekerja dengan lancar, tertib, penuh tata krama serta berorientasi pada keselamatan dan kesejahteraan bersama.
"Acara ini menjadi wadah pelestarian budaya, kepedulian lingkungan, sekaligus penguatan ekonomi kreatif masyarakat Pacitan," ucapnya membacakan sambutan Bupati Pacitan Sabtu (22/11/2025).
Turut hadir dalam acara tersebut, dari unsur forkopimda, perwakilan Dinas Pariwisata Provinsi Jatim, K.H. Lukman Harizd Dimyati, Sekda Pacitan, pimpinan OPD, Ketua TP PKK kades/lurah se Kabupaten Pacitan.
Rangkaian Rawat Jagat yang ke 4 menghadirkan beragam agenda, mulai dari parade budaya, pertunjukan kesenian tradisional, lokakarya, hingga pameran UMKM. Kehadiran nya sekaligus diharapkan bahwa Rawat Jagat memberi dampak ekonomi kreatif yang nyata bagi warga.
Rawat Jagat kini menjadi salah satu simbol kebudayaan Pacitan yang paling dinantikan. Gelaran 2025 kembali menegaskan bahwa merawat jagat bukan hanya ritual, tetapi gerakan kolektif untuk menjaga tanah kelahiran, merawat seni, dan menguatkan ekonomi kreatif masyarakat. (Ans)









0 Komentar